Bulbekz

Saat itu hujan sangat deras, angin bertiup kencang , suara Petir bersahutan membuat suasana semakin mencekam, saya duduk diberanda sambil bertanya kenapa hujan lebat begini? Lalu pikiran saya terusik dengan suara anak ayam yang menciap-ciap diluar pagar Rumah.

Sayapun keluar dengan menerobos hujan untuk melihatnya, hati saya tergerak dan mengambil anak ayam tadi. Tubuhnya basah kuyup dan menggigil kedinginan. Kemudian dengan mengambil kain bekas saya berusaha untuk mengeringkan tubuhnya memberi makan beras dan menempatkannya dalam kotak Aqua bekas. Alhasil anak Ayam itu saya pelihara dengan penuh kasih sayang karena tetangga tidak ada yang mengakuinya.

Seiring berjalannya waktu anak ayam itu tumbuh dengan pesat dan dia sangat jinak serta setia kepada saya, ketika saya berjalan dihalaman rumah dia selalu ngikut dari belakang, dan ketika saya pulang kerja, dia pasti menghampiri, saya sendiri heran. Kalau kucing dan Anjing setia sama tuannya itu sudah biasa tapi ini adalah seekor anak ayam. Namun kini Ayam itu telah mati tertabrak kendaraan di gang rumah, karena mengikuti saya keluar rumah.

Saya sedih sekali karena :

Kesetiaan seekor Ayam memberi kesan yang luar biasa meski kejadian itu telah lama berlalu. Seekor Ayam saja bisa tau makna sebuah kesetiaan, lalu bagaimana dengan kita ? kenapa kita susah untuk setia ? Padahal kita lebih sempurna.